Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul Gelar Sport Physical Therapy Training Program Level 1 International License, 15 – 17 Juli 2016
Aktifitas olahraga prestasi di Indonesia
kini kian pesat perkembangannya mulai dari tingkat hobi, amatir sampai
profesional. Banyaknya aktivitas tersebut memaksa masyarakat dan atlet
mengolah tubuhnya untuk mencapai performa maksimal saat bertanding.
Tidak lepas dari performa dalam olahraga, resiko cedera pun juga
menghantui pemain yang mungkin saja terjadi saat berlatih maupun
pertandingan.
Selain dokter, perawat, dan ahli
psikolog, ahli fisioterapi juga diperlukan dalam perawatan cedera dan
pencegahan cedera. Fisioterapi merupakan salah satu bagian dari layanan
kesehatan yang bertujuan untuk promotif, preventif, rehabilitatif dan
kuratif fungsi dan gerak tubuh manusia dengan menggunakan modalitas
fisika, terapi latihan, dan manual terapi. Fisioterapi memiliki
kemampuan pemeriksaan (assessment), analisa perencanaan terapi (plan),
terapi, dan evaluasi. Fisioterapi olahraga merupakan ahli fisioterapi
yang dikhususkan untuk menangani permasalahan fisik dalam olahraga.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
atlet Indonesia dalam perawatan cedera dan pencegahan cedera, serta
mengembalikan kemampuan atlet seperti sedia kala oleh Ikatan Fisioterapi
Indonesia dibentuklah Perhimpunan Fisioterapi Olahraga Indonesia
(PFOI). PFOI adalah kumpulan dari fisioterapis di Indonesia yang
berminat pada [pelayanan fisioterapi olahraga di Indonesia. Dalam rangka
peningkatan kompetensi Fisioterapis Olahraga di Indonesia PFOI
menyelenggarakan pelatihan dalam bentuk seminar dan workshop yang
dikhususkan bagi fisioterapi yang sudah berpengalaman dalam bidang
olahraga. Hal ini dikarenakan sudah banyaknya stakeholder olahraga
menggunakan layanan dan tenaga fisioterapi olahraga untuk atletnya.
Pelatihan ini bertujuan sebagai berikut :
- Membentuk kualitas fisioterapi olahraga yang berstandar internasional.
- Meningkatkan keilmuan fisioterapi olahraga Indonesia
- Meningkatkan kepuasan layanan fisioterapi olahraga kepada atlet, pelatih, masyarakat dan stakeholder olahraga di Indonesia
Untuk mencapai tujuan tersebut PFOI
Bekerjasama dengan ahli fisioterapi dari ikatan fisioterapi australia
yaitu Australian Physiotherapy Association (APA), International
Federation Sport Physiotherapy (IFSPT dan Sport Medicine Australia (SMA)
dengan pembicara Maria Constantinou. Phd, MPhty(Sports), BPhty dan
Assoc.Prof. Mark Brown. MHSc, MBA, B.AppSc.
Harapan kami, fisioterapis yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat memberikan layanan terbaik dengan hasil
yang memuaskan bagi stakeholder olahraga dan masyarakat indonesia. Dan
dapat berperan aktif terhadap prestasi olahraga di Indonesia khusunya
menghadapi Asian Games 2018.
Bersama Fakultas Fisioterapi Universitas
Esa Unggul dan Perhimpunan Fisioterapi Olahraga Indonesia ( PFOI )
dengan The International Federation of Sport Physical Therapy dan
Australian Physiotherapy Assosiation menyelenggarakan Sport Physical
Therapy Training Program Level 1 dengan tema ”The Approach to The
Management of The Injured Athlete from The Sporting-Field to The Clinic
and Back to The Field of Play” .
Kegiatan yang diselenggarakan mulai
tanggal 16 – 17 Juli 2016 ini merupakan Basic kompetensi untuk
Fisioterapi Olahraga yang menggunakan kompetensi dan standar dari The
International Federation for Sport Physical Therapy (IFSPT). IFSPT
merekomendasikan Australia sebagai negara terdekat dengan Indonesia
untuk memberikan ”Level 1 Sport Physiotherapy Course”.
Ketua PFOI juga selaku Dekan Fakultasi
Fisioterapi Universitas Esa Unggul Syahmirza Indra Lesmana mengatakan
bahwa program ini diadakan untuk membantu fisioterapis-fisioterapis di
Indonesia untuk bisa berlevel Internasional. Menurutnya, sejauh ini
belum ada fisioterapis Tanah Air yang memiliki lisensi dunia dan cuma
sebagai praktisi.
“Kami ingin Indonesia memiliki
fisioterapis yang benar-benar teroganisir dengan internasional.
Seharusnya fisioterapis bisa memberikan manfaat besar, bagi atlet dan
masyarakat memperpendek cedera. Ini yang sedang dibangun, kami akan
mengadakan pelatihan fisioterapis seluruh Indonesia,” ujar Indra, Jumat
(15/7).
Ada 50 peserta yang mengikuti Kegiatan
Program pelatihan Lisensi ini, diantaranya fisioterapis olahraga
sepak bola mulai dari klub PSM Makassar, cabor atletik, dan
klinik-klinik fisioterapis yang bekerja sama dengan Satlak Prima.
Dikatakan Indra selaku Dekan Fakultasi
Fisioterapi Universitas Esa Unggul, sejatinya ada tiga tingkatan untuk
mengejar gelar master fisioterapis yakni lisensi level 1 sampai 3.
Namun, hingga kini masih sangat minim fisioterapis yang memiliki
pendidikan tersebut.
Pada kesempatan yang sama Assoc Prof
Mark Brown, anggota SMA, menyebut bahwa Indonesia tidak memiliki
fisioterapis level dunia. Oleh karena itu, pihaknya ingin menyadarkan
bahwa pentingnya meningkatkan ilmu kepelatihan fisioterapi yang
berstandar internasional.
“Di Indonesia yang saya tahu belum ada. Kami ingin membantu kepada fisioterapis Indonesia bisa meningkatkan diri dengan level dunia,” kata Mark Brown.
“Di Indonesia yang saya tahu belum ada. Kami ingin membantu kepada fisioterapis Indonesia bisa meningkatkan diri dengan level dunia,” kata Mark Brown.
Harapan Universitas Esa Unggul
mengadakan pelatihan Fisioterapi ini, para fisioterapis yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat memberikan layanan terbaik dengan hasil
yang memuaskan bagi stakeholder olahraga dan masyarakat indonesia. Dan
dapat berperan aktif terhadap prestasi olahraga di Indonesia khususnya
dalam menghadapi Asian Games 2018.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar