JAKARTA, KOMPAS — Tim putra Universitas
Esa Unggul membuat sejarah dalam Liga Bola Basket Mahasiswa DKI Jakarta
setelah mencetak poin hingga 100 angka. Hal itu dibuat Universitas Esa
Unggul saat mengalahkan Universitas Darma Persada dengan skor 100-95
pada babak penyisihan Seri III Libama, Rabu (30/11) malam, di Gelanggang
Olahraga Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. ”Baru pertama kali tim
bermain hingga dua kali babak tambahan dan menciptakan skor sampai 100
angka,” tutur Ferry Hari Mulyono Sumirt, Ketua Bidang Operasional Libama
DKI Jakarta 2016, Kamis (1/12), tentang pencapaian skor Universitas Esa
Unggul itu. Universitas Esa Unggul yang ditangani pelatih Tondi Raja
Saylendra pada kuarter pertama bermain kurang taktis sehingga tertinggal
11-19. Ketertinggalan itu masih berlanjut di kuarter kedua yang
berakhir 25-37. Baru pada kuarter ketiga, Freddy Bachtiar cs mampu
mengimbangi permainan Unsada hingga unggul 48-47. Namun, pada akhir
kuarter keempat, skor imbang 75-75. ”Sejak kuarter pertama, anak-anak
menganggap remeh lawan karena merasa tidak pernah dikalahkan Unsada,”
kata Tondi. Universitas Esa Unggul sebenarnya berpeluang memenangi laga
tanpa babak tambahan. Saat itu, jelang kuarter keempat berakhir,
Universitas Esa Unggul unggul 75-73. Namun, Saputra cs dari Unsada mampu
memaksimalkan sisa waktu 0,51 detik untuk mencetak dua angka, hingga
skor imbang 75-75.
Babak tambahan
Pada babak tambahan pertama yang
berlangsung lima menit, perburuan angka berlangsung kian ketat. Kedua
tim susul-menyusul dalam mencetak angka. Saat babak tambahan tersisa 1,1
detik, UEU unggul 86-84. Lagi-lagi Unsada mampu memaksimalkan waktu
yang sempit itu untuk menyamakan skor menjadi 86-86. Pada babak tambahan
kedua, pemain UEU tampak masih lebih segar dan mampu bermain penuh
konsentrasi. Adapun pemain Unsada sudah mulai kehilangan akurasi
lemparan mereka akibat kelelahan. Di saat babak tambahan kedua tersisa
3,06 menit, UEU sudah unggul dengan 92-87. Bahkan, saat babak tambahan
ke dua tersisa 24,1 detik, Renoldi Wenas dari UEU mampu membuat poin
ke-100 bagi timnya. Unsada masih mampu menyelesaikan satu bola dari
lemparan 3 angka Saputra. Namun, upaya itu tidak bisa menolong Unsada
lepas dari kekalahan 100-95. ”Ya, kami memang kalah dimateri pemain.
Sebab, pemain ke-7, ke-8, hingga ke-12 tidak imbang dengan materi pemain
mereka. Sementara pemain Esa Unggul saat merotasi pemainnya tidak ada
perubahan kualitas permainan tim mereka,” tutur Andrew Pieters, pelatih
Unsada. Pada laga lain yang berlangsung Kamis, tim putri UEU juga tidak
menemui kesulitan saat menundukkan tim Universitas Atmajaya dengan skor
56-13. Babak penyisihan dilanjutkan 13-14 Desember mendatang.
Sumber : Kompas.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar